Powered By Blogger

Selasa, 09 November 2010

The Social Network


Film ini mengisahkan tentang perjalanan hidup anak-anak muda pendiri Facebook, situs jejaring sosial yang paling digandrungi saat ini. Dimulai tahun 2003, mahasiswa Universitas Harvard, Mark Zuckerberg (Jesse Eisenberg) yang terinspirasi untuk membuat situs yang ia ciptakan agar seluruh mahasiswa Harvard dapat berinteraksi satu sama lain, dan situs tersebut diberi nama TheFacebook.com.

Bersama rekannya, Eduardo Saverin (Andrew Garfield) yang mendanai proyek situs tersebut, akhirnya situs tersebut diluncurkan dan sukses besar dan terus berkembang

Dalam film ini lebih menceritakan kehidupan pribadi Mark Zuckerberg dan teman-temannya. Mark Zuckerberg, seorang lelaki yang di mata sang pacar pantas disebut brengsek atau bajingan.

Di sanalah kemudian muncul tingkah laku seorang Zuckerberg. Tipikal lelaki yang masa bodo, narsis, bertindak sesuka hati, dan menggenggam jiwa ambisius yang teramat kental. Di sini, mulailah kita melihat bahwa ada cerita yang lebih besar di dalam diri Zuckerberg yang sangat menarik untuk dilihat ketimbang cerita terbentuknya jejaring sosial itu sendiri.

Film The Social Network sendiri merupakan hasil adaptasi dari buku yang berjudul The Accidentally Billionaire karangan Ben Mezrich.

Bagi facebookers kayanya wajib nonton nih.. :D


Perkembangan Televisi Digital

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom ("hitam putih") maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara. "Televisi" juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, rangkaian televisi atau pancaran televisi. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele ("jauh") dari bahasa Yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia.
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.

1876 - George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.

1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.

1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.

1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.

1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.

1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.

1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.

1929 - Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.

1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.

1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.

1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.

1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.

1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.

1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.

1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.

1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.

1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.

1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.

dekade 2000- Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.

Memang benar banyak sebagian orang mengatakan kalau gambar yang dihasilkan TV LCD dan Plasma memiliki resolusi yang lebih tinggi. Tetapi kekurangannya adalah masa atau umur TV tersebut tidak dapat berumur panjang jika kita memakainya terus-menerus jika kalau dibandingkan dengan TV CRT atau yang dikenal sebagai tivi biasa yang digunakan orang pada umumnya.

Sedangkan Televisi Digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.
Pendorong pengembangan televisi digital antara lain:

Perubahan lingkungan eksternal

  • Pasar televisi analog yang sudah jenuh
  • Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel
  • Teknologi pemrosesan sinyal digital
  • Teknologi transmisi digital
  • Teknologi semikonduktor
  • Teknologi peralatan yang beresolusi tinggi
Perkembangan teknologi

Transisi TV Analog ke TV Digital
Transisi dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi. Agar dapat menerima penyiaran digital, diperlukan pesawat TV digital. Namun, jika ingin tetap menggunakan pesawat televisi analog, penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut kotak konverter (Set Top Box). Ketika menggunakan pesawat televisi analog, sinyal penyiaran digital akan dirubah oleh kotak konverter menjadi sinyal analog. Dengan demikian pengguna pesawat televisi analog tetap dapat menikmati siaran televisi digital. Pengguna televisi analog tetap dapat menggunakan siaran analog dan secara perlahan-lahan beralih ke teknologi siaran digital tanpa terputus layanan siaran yang digunakan selama ini.
Proses transisi yang berjalan secara perlahan dapat meminimalkan risiko kerugian terutama yang dihadapi oleh operator televisi dan masyarakat. Resiko tersebut antara lain berupa informasi mengenai program siaran dan perangkat tambahan yang harus dipasang tersebut. Sebelum masyarakat mampu mengganti televisi analognya menjadi televisi digital, masyarakat menerima siaran analog dari pemancar televisi yang menyiarkan siaran televisi digital.
Bagi operator televisi, risiko kerugian berasal dari biaya membangun infrastruktur televisi digital terestrial yang relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan membangun infrastruktur televisi analog. Operator televisi dapat memanfaatkan infrastruktur penyiaran yang telah dibangunnya selama ini seperti studio, bangunan, sumber daya manusia, dan lain sebagainya apabila operator televisi dapat menerapkan pola kerja dengan calon penyelenggara TV digital. Penerapan pola kerja dengan calon penyelenggara digital pada akhirnya menyebabkan operator televisi tidak dihadapkan pada risiko yang berlebihan. Di kemudian hari, penyelenggara penyiaran televisi digital dapat dibedakan ke dalam dua posisi yaitu menjadi penyedia jaringan, serta penyedia isi.
Perpindahan dari sinyal analog ke sinyal digital sudah dilakukan di sejumlah negara maju beberapa tahun yang lalu. Di Jerman, proyek penggunaan sinyal digital dimulai sejak tahun 2003 di Berlin dan tahun 2005 di Muenchen. Sementara Perancis dan Inggris telah menghentikan secara total siaran televisi analog mereka. Di Amerika Serikat, melalui Undang-Undang Pengurangan Defisit tahun 2005 yang telah disetujui oleh Kongres, setiap stasiun televisi lokal yang berdaya penuh diminta untuk mematikan saluran analog mereka pada tanggal 17 Februari 2009 dan meneruskan siaran dalam bentuk digital secara eksklusif. Sementara Jepang akan memulai siaran televisi digital secara massal pada tahun 2011.

Wikipedia

Saat ini internet merupakan hal yang tak terpisahkan dalam hidup kita. banyak orang menggunakan dunia maya ini untuk mencari informasi, salah satunya adalah wikipedia. kita tentunya sudah tahu wikipedia, situs penyedia informasi yang bersifat global. tapi diantara kita pastinya ada juga yang mempertanyakan apakah wikipedia adalah sumber yang terpercaya? jawabannya bisa ya bisa tidak, tergantung dari kita juga apakah percaya atau tidak. karena sumber informasi dari wikipedia juga berasal dari orang-orang yang menyunting atau menguploadnya. bagi saya sendiri wikipedia adalah sumber yang sangat berguna dan dapat diandalkan, tapi saya juga membandingkannya dengan situs penyedia informasi lainnya. contohnya adalah ugpedia, yaitu adalah sebuah situs dari gunadarma yang dapat digunakan untuk mencari informasi khususnya bagi para mahasiswa universitas gunadarma. jadi kesimpulan saya tentang wikipedia yaitu cukup dapat dipercaya tapi kita juga perlu mencarinya pada situs lain untuk memastikannya.

http://gunadarma.ac.id/

Senin, 11 Oktober 2010

Partisipatif Budaya : Mobilitas, Interaktivitas dan Identitas


tulisan ini merupakan lanjutan dari part3
Meningkatnya integrasi teknologi dari pembuatan gambar mobile dalam kehidupan sehari-hari telah sedemikian tanpa ada poin-poin dan kepanikan moral, dan lagi tanpa komentar kritis. Tapi dilihat dari luar headline ini dan pelanggaran spektakuler, pertumbuhan berbagi secara online UGC yang berasal dari kamera digital ponsel menunjukan bahwa budaya digital akan terus melihat lebih jauh berbagai konten penyedia media dan generator dibandingkan sebelumnya.

Karena itu, meskipun perusahaan media utama, mendirikan merek dan pemain kunci semua amat mungkin mempertahankan posisi kekuasaan professional mereka. UGC cenderung menandai kurangnya profesionalisme media, realtif sering menjadi resolusi rendah, ‘rekaman kenyataan’ bukan siaran kualitas digital. Namun, ini ‘gerilya’ atau ‘bawah tanah’ pembuatan media tidak membawa nilai-nilai dan konotasi keaslian memberontak, sebagai lawan dari professional, high-gloss nilai dari mainstream media. Dan gambar UGC diambil dari kamera ponsel dalam era berita 24 jam.
Jika komunikasi digital mobile telah memfasilitasi eksapansi sumber konten media, dapat memungkinkan para pengunjung untuk mengakses konten=konten baru dengan cara mereka sendiri.
Personalisasi ini sendiri berlaku lebih lanjut melalui penggunaan iPod dan MP3 player yang memungkinkan individu untuk mengunduh dan kemudian menyimpannya dalam daftar lagu mereka dan dengan demikina menghilangkan mediasi dari siaran radio. Ekspansi yang cepat dari ponsel, PDA, dan Blackberry dengan berbagai fitur termasuk kamera, mengunduh nada dering, tema yang berbeda untuk aksesoris menggarisbawahi bahwa mereka dapat menyesuaikan dengan yang mereka suka. Personalisasi ini, atau proses budaya individualisasi menunjukan bahwa budaya digital dengan telepon selular telah terikat kuat dengan bentuk identitas diri. P. David Marshall berpendapat bahwa representasi media –gambar orang lain dan social/kelompok budaya- telah menjadi pengungsi dalam budaya imajiner dengan “New Media”.
PARTISIPATIF BUDAYA: MOBILITAS, interaktivitas dan IDENTITAS 115 memproduksi dan mengkonsumsi gambar sendiri, dan ini diciptakan untuk sebagai gambar profil untuk situs jejaring social, sebagai avatar, atau dalam praktik fotografi digital pribadi. Dan meskipun mungkin diasumsikan bahwa berbeda generasi dari new media pengguna justru lebih nyaman dengan perkembangan ini, dan tidak lagi bisa diasumsikan bahwa digital mobile media terbatas hanya untuk kaum muda. Dalam konteks tersebut, identitas diri tidak hanya disajikan dalam tampilan dalam mewujudkan diri, dan perhatian harus dibayarkan kepada cara bagaimana individu ini, atau membangun identitas mereka.
Tentu proses seperti presentasi diri tidak hanya hasil dari ponsel digital, dan tubuh besar karya ilmiah telah menganalisis ini pergeseran dalam hubungannya dengan cyberculture lebih luas. Tapi jelas dapat dikatakan bahwa kenaikan konsumen mengambil-up media digital mobile telah mempercepat dan memberikan kontribusi kepada pola budaya ini. Satu lagi lambang dari proses ini, selain iPod video disebutkan oleh Jenkins, ada cara di mana telepon seluler telah menjadi perangkat multimedia bekerja, bukan hanya sebagai medium komunikatif tetapi juga berguna sebagai wadah saku atau data, konten media, arsip foto dan microworlds yang aman. Seperti dunia mikro pada ponsel diri saat menjanjikan lebih dari sekedar cara SMS, email atau berbicara untuk orang-orang yang dicintai. Mereka bisa mengajukan kemungkinan-kemungkinan komunikasi nomaden, tetapi mereka juga bekerja untuk cermin dan mengamankan-identitas diri mereka berkat pemilik disimpan konten media, buku telepon dan teks yang disimpan. Mirip dengan pepatah yuppies filofax pada tahun 1980-an - file kertas yang diduga berisi semua informasi penting tentang kehidupan pemilik dan dunia sosial dapat disimpan.
Ponsel telah menjadi benda kultural dan ideologis, dibuat untuk ontologis aman dan membawa presentasi identitas diri. Ada sebuah ironi atau paradoks mungkin di sini. Berkembang biak sebagai perangkat yang ditujukan untuk membebaskan konsumen dari tempat tetap dan media analog yang lebih tua memilik, mungkin, akhirnya memperkuat dan memperbaiki presentasi identitas diri yang disesuaikan dengan mereka, multimedia dan kapasitas datastorage. Tapi versi 'privatisasi mobile' Raymond Williams, yang
memperluas dari 'pribadi' identitas diri dan selera konsumen / gambar ke dalam ruang publik, juga bertemu dengan pertandingan mereka melalui 'mobilisasi pribadi' apa yang saya telah disebut pekerjaan budaya, dan erosi batas-batas budaya antara publik dan swasta dari luar ke dalam, serta dari dalam ke luar.

kelompok :
Theresia
Riza M.
Ida Bagus Gede M.
Cahyogo Addie A.
referensi : 'Digital Culture: Understanding New Media'


NEW MEDIA



Media awalnya sebuah kata yang berasal dari bahasa latin yang memiliki arti sebagai pemberi suatu informasi dan penerima informasi tersebut. media pada dasarnya terus berkembang dari masa ke masa, seperti halnya new media yaitu adalah istilah yang sering muncul pada di penghujung abad ke-20 ini yang dapat mencakup gabungan dari media tradisional yang telah ada seperti film, gambar, musik, ucapan kata dan juga tulisan. dengan kekuatan interaktif teknologi komputer dan komunikasi, dan perangkat yang paling digandrungu pada saat ini adalah internet. new media membuat kemungkinan akses on-demand untuk konten apa saja, kapan saja, dimana saja, untuk perangkat digital apapun, serta mengumpan balik atau feedback interaktif antar pengguna, partisipasi kreatif dan pembentukan masyarakat sekita media. apa yang membedakan new media dan old media adalah buka digitalisasi dari konten media ke bit, melainkan kehidupan yang dinamis dari "media baru" isi dan hubungan interaktif dengan konsumen media.
kehidupan ini dinamis, bergerak, bernapas,dan mengalir dengan berbagi kegembiraan secara real time. janji penting lain dari new media adalah "demokratissasi" dari, penerbitan penciptaan distribusi, dan konsumsi isi media. dengan demikian, siaran siaran televisi definisi tinggi atau yang lebih dikenal HD dapat dilihat pada TV plasma masih merupakan contoh old media, sementara "analog" kertas poster dari sebuah band rock lokal yang berisi alamat web yang dimana para fans dapat menemukan informasi dan dapat men-download musik adalah contoh komunikasi new media.
wikipedia sendiri merupakan contoh terbaik dari fenomena new media, yang dapat menggabungkan teks internet digital, gambar dan web video dengan web-link, partisipasi kreatif kontributor, feedback pengguna interaktif dan pembentukan komunitas peserta editor dan donor yang dapat diakses oleh siapapun.
sebagian besar teknologi digambarkan sebagai "media baru" yang digital, sering memiliki karakteristik yang dimanipulasi, melalui jaringan, padat, kompresibel, interaktif dan tidak memihak. beberapa contoh mungkin internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROM, dan DVD. new media tidak termasuk program televisi, film, majalah, buku, atau aplikasi berbasis kertas, kecuali mereka mengandung teknologi yang memungkinkan interaktif digital, seperti grafis yang berisi tag-link web.

1st post here..

pindah blog nih!
karena yang blog lama udah ga bisa dibuka lagi..hahahahaa
yah jadi ini postingan pertamax gw disini!
brb!!